Grosir adalah Macam, Fungsi, dan Bedanya dengan Eceran

Kamis, 08 Mei 2025 | 17:26:43 WIB
grosir adalah

JAKARTA - Grosir adalah bagian penting dalam rantai distribusi yang berperan menjembatani antara produsen dan konsumen akhir. 

Dalam dunia distribusi barang produksi, grosir menjadi pihak yang memudahkan aliran produk dari pusat produksi menuju berbagai wilayah, terutama daerah-daerah yang lokasinya jauh dari pabrik atau produsen utama. 

Tanpa adanya aktivitas grosir, akan sulit bagi produsen untuk langsung menjangkau semua konsumen secara individu.

Peran grosir sangat terasa manfaatnya, meskipun harga yang ditawarkan terkadang sedikit lebih tinggi dibandingkan harga dari produsen langsung. 

Namun, kenyamanan, kecepatan, dan ketersediaan produk di toko grosir membuat perbedaan harga tersebut bukanlah hambatan besar bagi konsumen.

Kalau kamu perhatikan lingkungan sekitar, pasti bisa menemukan berbagai toko grosir yang mempermudah akses kita terhadap barang kebutuhan sehari-hari. 

Keberadaan mereka sangat membantu, apalagi saat kita membutuhkan produk dalam jumlah besar atau dalam waktu yang cepat.

Sebagian orang mungkin masih bingung membedakan antara grosir dan pengecer. Pada dasarnya, grosir adalah penghubung penting yang memastikan ketersediaan barang secara merata di berbagai lapisan masyarakat.

Untuk memahami lebih jelas mengenai perbedaan tersebut, mari kita telusuri penjelasan selengkapnya. 

Grosir adalah

Grosir menempati posisi penting sebagai jalur distribusi lanjutan setelah distributor atau subdistributor dalam sistem pemasaran. 

Berdasarkan penjelasan dari Setyaningrum dan rekan-rekan, grosir merujuk pada entitas usaha yang membeli barang dalam jumlah besar dan kemudian menjualnya kembali kepada pedagang eceran, pelaku bisnis, atau lembaga lainnya, baik yang bersifat komersial maupun institusional.

Alma (2011) menjelaskan bahwa grosir adalah bagian dari kegiatan pemasaran yang bertugas menyalurkan produk dari produsen ke peritel atau lembaga pemasaran lainnya. 

Definisi lain dari Griffin dan Ronald (2007) menyebutkan bahwa grosir merupakan lembaga independen yang menawarkan beragam barang konsumsi maupun kebutuhan usaha dari berbagai pabrik.

Dalam praktiknya, grosir menjalankan peran sebagai perantara yang memasarkan produk kepada pihak yang akan menjualnya kembali. 

Jadi, dari berbagai pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa grosir merupakan sistem distribusi dalam bentuk penjualan barang dalam volume besar kepada pengecer atau pelaku usaha lainnya dengan tujuan komersial.

Macam-macam Grosir

Meskipun secara umum grosir merupakan dari strategi pemasaran perusahaan dengan menjual produk manufaktur dalam jumlah besar untuk kemudian dijual kembali, ternyata grosir terbagi menjadi tiga kategori utama, yaitu pedagang grosir, perantara seperti pialang dan agen, serta cabang atau kantor milik produsen sendiri.

A. Berdasarkan Mekanisme Kerjanya

1. Pedagang Grosir (Merchant Wholesaler)

Pedagang grosir merupakan usaha mandiri yang memiliki kepemilikan atas barang dagangan yang mereka distribusikan. 

Jenis grosir ini sering juga disebut sebagai distributor, jobber, atau supplier pabrik, dan mereka mendominasi hampir separuh dari total aktivitas grosiran. Pedagang grosir dibagi menjadi dua jenis layanan:

-Full Service Wholesaler, yang menyediakan layanan lengkap seperti penyimpanan barang, penjualan menggunakan armada, sistem kredit, pengiriman, hingga dukungan manajemen.

-Limited Service, yang hanya memberikan beberapa layanan saja kepada pemasok dan pelanggan.

2. Pialang dan Agen (Broker and Agent)

Berbeda dari pedagang grosir, jenis ini tidak mengambil kepemilikan barang, melainkan hanya menjalankan sebagian peran dalam proses penjualan. Meski demikian, keduanya juga berfokus pada produk atau kelompok pelanggan tertentu.

Tugas utama pialang dan agen adalah memfasilitasi transaksi jual beli dan mendapatkan komisi dari penjualan. Jenis ini mencakup sekitar 11% dari total volume penjualan grosiran. Berikut penjabaran lebih lanjut:

-Pialang (Broker): Berperan mempertemukan pembeli dan penjual serta membantu proses negosiasi. Komisi diberikan oleh pihak yang menggunakan jasanya.

-Agen (Agent): Bertindak atas nama pembeli atau penjual dalam hubungan jangka panjang. Agen terbagi menjadi:

-Manufacturer’s Agent: Mewakili beberapa produsen yang produknya tidak bersaing di wilayah tertentu.

-Selling Agent: Memiliki kuasa penuh menjual seluruh produk suatu produsen dan bertanggung jawab atas aktivitas pemasaran.

-Buying Agent: Mengatur pembelian hingga pengiriman barang bagi kliennya.

-Commision Agent: Menjual produk yang dikirimkan oleh produsen dan menyerahkan hasilnya setelah dikurangi komisi dan biaya.

-Auction Companies: Menyediakan tempat fisik bagi penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi secara langsung.

3. Cabang dan Kantor Penjualan Produsen

Jenis grosir ini mencakup sekitar 31% dari penjualan grosiran. Produsen membuka kantor atau cabang sendiri guna mengontrol lebih baik proses distribusi, stok, dan promosi. 

Biasanya digunakan di sektor industri seperti perkayuan, alat berat, serta suku cadang otomotif.

B. Berdasarkan Jangkauan Wilayah Operasi

-Grosir juga bisa diklasifikasikan berdasarkan seberapa luas daerah layanannya, yaitu:

-Grosir Regional (The Regional Wholesaler): Beroperasi dalam cakupan satu provinsi atau negara bagian.

-Grosir Lokal (The Local Wholesaler): Melayani area terbatas seperti kota, kabupaten, atau karesidenan.

-Grosir Nasional (The National Wholesaler): Menjangkau seluruh wilayah dalam satu negara.

C. Berdasarkan Bidang Aktivitasnya

Jika ditinjau dari ruang lingkup kegiatannya, grosir dapat dibagi menjadi delapan tipe berbeda:

1. Grosir Penuh (The Service Wholesaler)

Ini adalah bentuk grosir yang menjalankan kegiatan jual beli secara menyeluruh, seperti yang umum kita temui pada praktik grosiran.

2. Grosir Pengumpul (The Whole Collector)

Jenis grosir ini berfokus pada pengumpulan barang-barang tertentu, baik untuk keperluan sendiri maupun untuk memenuhi permintaan konsumen atau pihak lain.

3. Grosir Fungsi Terbatas (The Limited Function Wholesaler)

Tipe ini tidak menjalankan seluruh aktivitas grosir seperti biasanya, melainkan hanya sebagian saja dari keseluruhan layanan yang biasanya disediakan grosir penuh.

4. Grosir Truk (Truck Wholesaler)

Jenis ini menyediakan layanan penjualan sekaligus pengiriman barang dagang dengan menggunakan kendaraan truk sebagai alat distribusinya.

5. Grosir Tunai (Cash Carry Wholesaler)

Aktivitas grosir ini dilakukan dengan sistem pembayaran langsung secara tunai tanpa menyediakan layanan pengantaran barang kepada pelanggan.

6. Grosir Kiriman Langsung (Drop Shipment Wholesaler)

Model grosir ini memungkinkan produk dikirim langsung dari produsen kepada pembeli tanpa melalui penyimpanan atau pengelolaan barang terlebih dahulu oleh grosir.

7. Grosir Pesanan Pos (Mail Order Wholesaler)

Penjualan barang dilakukan melalui pemesanan via pos, biasanya digunakan dalam sistem distribusi jarak jauh tanpa pertemuan langsung antara penjual dan pembeli.

8. Grosir Pabrik (Manufacture Wholesaler)

Jenis grosir ini selain menjual barang dagangan, juga berfungsi sebagai pemasok bagi sektor industri atau pabrik-pabrik tertentu.

D. Berdasarkan Jenis Produk yang Dijual

Ditinjau dari tipe produk yang ditawarkan, grosir dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk:

1. Grosir Barang Spesifik (The Specialist Wholesaler)

Jenis ini berfokus pada penjualan barang-barang tertentu secara khusus. Contohnya grosir sembako yang hanya menjual produk seperti gula, beras, atau minyak goreng.

2. Grosir Barang Umum (General Line Wholesaler)

Berbeda dari spesialis, grosir ini menyediakan berbagai macam produk sekaligus dalam satu tempat, sehingga lebih bersifat umum dan bervariasi.

Fungsi Grosir

Peran grosir bersama para pedagangnya tentu memiliki kontribusi yang sangat penting dalam menjaga kelancaran proses distribusi produk hingga tiba di tangan konsumen. Karena itu, grosir dan pedagang grosir memiliki sejumlah fungsi sebagai berikut:

Aktivitas Penjualan dan Promosi (Selling and Promoting)

Pada fungsi ini, tim penjualan dari pedagang besar berperan dalam membantu produsen menjangkau lebih banyak pembeli, terutama pelaku usaha kecil, dengan biaya yang lebih hemat. 

Umumnya, pedagang grosir sudah memiliki relasi yang baik dengan pelanggan mereka, sehingga pembeli lebih memilih membeli dari mereka dibanding langsung ke produsen yang lokasinya jauh.

Pembelian dan Penyusunan Ragam Produk (Buying and Assortment Building)

Pedagang grosir biasanya memiliki kemampuan untuk menyaring dan memilih jenis produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan mereka. Kemampuan tersebut jelas sangat menguntungkan bagi konsumen.

Memecah Kuantitas Besar Menjadi Unit Lebih Kecil (Bulk Breaking)

Umumnya, pedagang grosir membeli produk dalam volume besar langsung dari produsen, lalu membaginya ke dalam jumlah yang lebih kecil agar dapat dijual kembali dengan harga lebih terjangkau kepada para pelanggan. 

Hal ini membantu pembeli menghemat biaya pembelian.

Penyimpanan Barang (Warehousing)

Grosir cenderung memiliki fasilitas penyimpanan atau gudang yang memadai, sehingga mereka bisa menampung barang dalam jumlah besar. 

Fasilitas ini membantu menurunkan biaya penyimpanan serta mengurangi risiko bagi pemasok maupun pelanggan.

Distribusi dan Transportasi (Transportation)

Karena letaknya biasanya lebih dekat dengan konsumen, pedagang grosir bisa mengirimkan barang dengan lebih cepat dibandingkan langsung dari produsen. Ini membuat proses distribusi menjadi lebih efisien.

Pemberian Pembiayaan (Financing)

Dalam beberapa kasus, grosir dapat memberikan fasilitas pembayaran secara kredit kepada para pelanggannya. Namun, biasanya disertai dengan syarat pembayaran tepat waktu agar tetap berjalan lancar.

Menanggung Risiko (Risk Bearing)

Grosir juga bertanggung jawab atas berbagai risiko yang mungkin timbul atas produk yang mereka miliki, misalnya kehilangan karena pencurian, kerusakan barang, masa kadaluarsa, atau risiko lain yang berkaitan dengan kepemilikan barang tersebut.

Penyedia Informasi Pasar (Market Information)

Pedagang grosir juga dapat memberikan informasi kepada pemasok dan pelanggan mengenai tren pasar, aktivitas para pesaing, serta peluncuran produk-produk baru. Informasi ini bisa menjadi referensi penting dalam pengambilan keputusan bisnis.

Pelayanan Manajemen dan Konsultasi (Management Service and Counseling)

Pedagang grosir juga dapat memberikan dukungan kepada pengecer, seperti melatih tenaga penjualan, mengatur tata letak dan tampilan produk di toko, hingga menciptakan sistem pengelolaan stok dan pencatatan keuangan yang lebih efisien.

Keuntungan Berbelanja secara Grosir

Sistem penjualan grosir kini telah banyak diterapkan oleh masyarakat, baik yang berperan sebagai konsumen maupun sebagai pedagang. 

Cara ini juga berdampak positif bagi perusahaan produsen karena turut memberikan keuntungan secara langsung. Berikut ini adalah penjelasan mengenai manfaat membeli produk melalui sistem grosir:

Kebebasan dalam Memilih Produk

Saat berbelanja di tempat grosir, kita diberikan keleluasaan untuk memilih sendiri barang yang diinginkan, termasuk dalam menentukan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan.

Tidak Perlu Sering Membeli

Berbeda dengan pembelian eceran yang mengharuskan pembeli datang kembali saat barang habis, membeli dalam jumlah banyak di grosir membuat kita lebih efisien dalam hal penggunaan dan frekuensi belanja pun jadi berkurang.

Lebih Terarah Saat Berbelanja

Belanja secara grosir mendorong kita untuk lebih terfokus hanya pada barang-barang yang memang dibutuhkan, sehingga aktivitas belanja menjadi lebih terkendali.

Penghematan Biaya Operasional

Melakukan pembelian secara grosir ternyata bisa membantu memangkas biaya operasional. Hal ini disebabkan oleh perbedaan harga yang cukup menguntungkan jika dibandingkan dengan harga eceran.

Ketersediaan Stok Tetap Terjaga

Saat membeli dari toko grosir, kita tidak perlu khawatir dengan ketersediaan barang karena toko-toko ini biasanya terus mengisi ulang stok mereka agar tetap tersedia bagi pembeli.

Perbedaan Grosir dengan Eceran

Definisi

Grosir merupakan aktivitas penjualan barang dalam jumlah besar dengan harga yang lebih murah. Sementara itu, eceran menjual barang dalam jumlah kecil kepada konsumen dengan harga yang cenderung lebih tinggi dari harga awal.

Biaya

Harga barang pada grosir biasanya lebih terjangkau. Sebaliknya, harga di tingkat eceran lebih mahal.

Ukuran Bisnis

Usaha grosir umumnya berskala besar dan menempati bangunan atau toko yang luas. Sedangkan usaha eceran cenderung lebih kecil, seperti warung atau kios.

Modal

Bisnis grosir membutuhkan modal lebih besar karena biasanya langsung bekerja sama dengan produsen utama. Sementara bisnis eceran membutuhkan modal yang lebih ringan karena barang bisa diperoleh dari grosir terdekat.

Jangkauan Penjualan

Grosir memiliki jangkauan penjualan yang luas, bahkan bisa meliputi beberapa kota hingga kabupaten. Sedangkan eceran hanya menjangkau area terbatas seperti satu desa atau antar desa.

Seni Menjual

Pada sistem grosir, keterampilan dalam menjual tidak terlalu diperlukan. Namun dalam usaha eceran, kemampuan menjual sangat dibutuhkan agar dapat menarik konsumen.

Promosi

Grosir biasanya tidak membutuhkan promosi karena pembelinya sudah banyak dan stabil. Sebaliknya, promosi sangat penting dalam usaha eceran, apalagi jika berada di wilayah pedesaan.

Tampilan Produk

Di toko grosir, tampilan produk tidak menjadi fokus utama karena pembeli lebih mementingkan kualitas. Sementara di eceran, penataan dan tampilan produk sangat penting untuk menarik perhatian pelanggan.

Sebagai penutup, grosir adalah bagian penting dalam rantai distribusi yang mempermudah penyebaran barang dari produsen ke konsumen dengan lebih efisien.

Terkini

Cara Mengatasi Jari Tangan Kaku dan Nyeri Saat Ditekuk

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:12 WIB

Rutinitas Pagi yang Berpotensi Menyebabkan Serangan Jantung

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:11 WIB

Alasan Penting Jangan Minum Kopi Langsung Setelah Bangun

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:10 WIB

Mengapa Tubuh Tiba-Tiba Menginginkan Makanan Pedas Seketika?

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:09 WIB

Harga Sembako Jatim Hari Ini Selasa 23 Desember 2025 Turun

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:07 WIB