JAKARTA - Pengertian Co-Founder merujuk pada seseorang yang turut berperan dalam menciptakan dan membangun sebuah perusahaan sejak awal berdirinya.
Dalam suatu bisnis, biasanya terdapat satu atau lebih individu yang memiliki peran penting dalam merancang ide dan mewujudkan usaha tersebut. Meskipun istilah "co-founder" sudah cukup umum, masih banyak yang merasa asing dengan konsep ini.
Agar lebih memahami pengertian Co-Founder beserta tanggung jawab dan langkah-langkah untuk menjadi co-founder, simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Co-Founder dan Founder
Seperti yang kita tahu, founder adalah individu yang pertama kali mencetuskan ide atau memulai sebuah usaha, yang juga dikenal sebagai pendiri perusahaan.
Biasanya, seorang founder akan menggali ide dari pemikiran pribadinya yang kemudian dituangkan dalam bentuk rencana, tindakan, dan strategi untuk memajukan perusahaan.
Berbeda dengan founder, pengertian Co-Founder adalah seseorang yang berperan penting dalam membantu pendiri untuk membangun perusahaan.
Co-founder bisa berupa individu atau kelompok yang aktif menyumbangkan ide, kritik, serta masukan lainnya agar perusahaan bisa berkembang dan mencapai tujuannya.
Dalam suatu bisnis, seorang founder bisa memiliki satu atau lebih co-founder yang masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda, disesuaikan dengan keahlian mereka.
Mencari co-founder yang tepat memang bukan hal yang mudah. Banyak perusahaan yang gagal mencapai tujuannya karena adanya perbedaan visi dan misi antara founder dan co-founder mereka.
Perbedaan Founder dan Co-Founder
Seringkali, founder dianggap sebagai orang yang pertama kali mengusulkan ide untuk suatu bisnis.
Namun, seorang founder mungkin tidak selalu memiliki keterampilan dalam mengelola sistem atau sumber daya yang diperlukan, atau bahkan kekurangan kemampuan untuk mewujudkan ide tersebut.
Di sinilah peran co-founder sangat penting, yaitu untuk melengkapi kekurangan yang ada pada founder. Jika kamu menjadi seorang co-founder, berarti kamu akan ikut bertanggung jawab untuk membawa bisnis tersebut menuju pencapaian tujuannya.
Walaupun co-founder bukan orang yang pertama kali mengemukakan ide usaha, sebagai salah satu pemimpin perusahaan, co-founder tetap memiliki kontribusi signifikan dalam perkembangan awal perusahaan.
Untuk menjadi seorang co-founder, keterampilan tertentu sangat diperlukan, seperti kemampuan memecahkan masalah, jiwa kepemimpinan, dan komunikasi yang baik. Inilah yang membedakan antara founder dan co-founder.
Tugas dan Tanggung Jawab Co-Founder
Menggalang Dana
Tidak semua founder perusahaan datang dengan membawa investor ke perusahaan yang mereka dirikan. Namun, mereka bisa membantu mencari dan mengumpulkan dana untuk membangun perusahaan tersebut.
Dengan kemampuan yang dimiliki terkait produk dan layanan yang ditawarkan perusahaan, co-founder dapat melakukan promosi kepada calon investor agar mau berinvestasi ke perusahaan tersebut.
Hal ini tentunya memberikan manfaat bagi co-founder untuk meningkatkan modal kerja di perusahaan dengan masuknya investasi dari para investor.
Menilai Risiko
Seorang co-founder harus mampu memahami setiap risiko yang mungkin terjadi dan membantu semua bagian dalam bisnis tersebut untuk mengurangi dampak yang ditimbulkannya.
Mereka dapat meminta bantuan profesional di bidang tertentu untuk menanggulangi hal tersebut.
Membangun Tim
Salah satu tanggung jawab penting seorang co-founder adalah menilai dan mengidentifikasi karakter seseorang yang sejalan dengan visi dan misi perusahaan.
Orang-orang yang terpilih itulah yang nantinya akan dijadikan bagian dari tim kepemimpinan perusahaan.
Seorang co-founder memberikan tugas dan tanggung jawab kepada tim, memotivasi, dan menjaga moral mereka supaya setiap anggota dapat melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya.
Upaya ini diharapkan menghasilkan individu yang berkomitmen dan berdedikasi pada perusahaan.
Mengembangkan Bisnis
Co-founder memiliki andil besar dalam membangun hubungan kemitraan yang bisa mengembangkan bisnis yang mereka kelola. Langkah ini sangat penting dilakukan oleh co-founder agar bisnis dapat terus bertahan dan berkembang dengan baik.
Mengidentifikasi Peluang Pasar
Tugas berikutnya seorang co-founder adalah menganalisis pasar dan mengidentifikasi produk yang dibutuhkan calon konsumen.
Co-founder harus melihat pasar dengan gambaran lebih besar terkait produk yang banyak dicari oleh konsumen dan mengkoordinasikannya dengan tim untuk mengembangkan produk dan layanan yang ada agar dapat dipasarkan lebih luas.
Membuat Dokumen Bisnis
Tanggung jawab lainnya adalah membuat dokumentasi dari semua aktivitas bisnis dan transaksinya.
Biasanya, co-founder bekerja sama dengan auditor, pengacara, dan pakar pajak untuk memastikan dokumen yang diperlukan perusahaan telah disusun dengan rapi dan sesuai dengan persyaratan hukum.
Mengelola Keuangan
Co-founder dan founder lainnya bekerja sama untuk melacak pengeluaran dan membelanjakan anggaran dengan bijak, hingga perusahaan memperoleh aliran dana yang lebih stabil.
Mengembangkan Produk
Sering kali, co-founder memiliki sudut pandang berbeda dalam mengembangkan produk perusahaan. Perbedaan penilaian ini memberikan angin segar bagi setiap proses produksi, mulai dari pengembangan, desain, hingga penjualannya.
Hal ini membantu bisnis untuk terus bertahan dan berkembang sesuai dengan perubahan pasar.
Merekrut Karyawan Terbaik
Merekrut karyawan terbaik juga menjadi tugas penting seorang co-founder. Melalui proses yang tepat, kandidat yang dipilih akan sesuai dengan kebutuhan dan anggaran perusahaan.
Oleh karena itu, proses pencarian, pembentukan tim, dan pemilihannya harus diperhatikan dengan serius oleh co-founder.
Memberi Motivasi
Bisnis tidak selalu berjalan mulus. Beberapa akan menemui masalah, seperti dalam produksi, pemasaran, atau kesulitan memperoleh dana untuk pengembangan. Hal ini dapat memengaruhi semangat di dalam perusahaan.
Di sinilah peran co-founder untuk memberikan motivasi dan semangat kepada seluruh bagian perusahaan agar kembali fokus pada tujuan dan pengembangan bisnis.
Alasan Mengapa Perusahaan Harus Memiliki Co-Founder
Memberikan Ide yang Segar
Untuk memastikan perusahaan tetap berjalan sesuai dengan visi dan misinya, beberapa perusahaan mengadakan pertemuan secara rutin untuk berbagi pendapat dan ide.
Perbedaan sudut pandang antara kamu dan orang lain bisa mengarah pada temuan baru yang membawa dampak positif bagi perusahaan. Dengan menggali pendapat yang berbeda, ide-ide segar akan muncul untuk memperbaiki dan memajukan perusahaan.
Menutupi Kelemahan
Seorang co-founder memiliki tiga peran penting dalam mendirikan perusahaan, yang sangat diperlukan, yaitu:
Delivery person, seseorang yang memiliki kemampuan teknis, pemahaman bisnis perusahaan, dan wawasan tentang lingkungan yang dapat mempengaruhi produksi serta pengembangan produk.
Domain expert, kemampuan untuk memahami audiens dan menyampaikan visi serta misi perusahaan dengan baik.
Moner person, kemampuan untuk menghasilkan pendapatan dan menarik modal untuk usaha.
Membangun Bisnis Bersama
Mendirikan perusahaan bukanlah hal yang mudah. Ada banyak tantangan dan keputusan sulit yang harus dihadapi. Beberapa keputusan ini bahkan mungkin tidak bisa dibagikan kepada seluruh anggota perusahaan.
Di sinilah peran co-founder sangat penting, yaitu membantu mengambil keputusan bersama, menjadi partner dalam diskusi, dan mencari solusi demi kepentingan perusahaan.
Dapat Menghadiri Acara yang Berbeda dalam Waktu yang Sama
Sering kali, perusahaan diundang ke beberapa acara atau pertemuan pada waktu yang bersamaan.
Dengan adanya co-founder, kamu bisa berbagi tugas untuk menghadiri acara-acara tersebut, memastikan bahwa perwakilan perusahaan tetap hadir dan menjalankan aktivitas penting secara bersamaan.
5 Rahasia untuk Menjadi Co-Founder Hebat
Memiliki Berbagai Keterampilan
Untuk menjadi seorang co-founder yang sukses, kamu harus memiliki beragam keterampilan. Hanya mengandalkan satu keterampilan saja tidaklah cukup.
Banyak perusahaan startup memilih co-founder dengan berbagai keahlian untuk mengisi kekosongan keterampilan yang tidak dimiliki oleh founder.
Misalnya, seorang co-founder mungkin ahli dalam pengembangan produk, tetapi kurang dalam hal pemasaran. Oleh karena itu, perusahaan harus mencari orang lain dengan keahlian tersebut.
Namun, jika kamu bisa menguasai berbagai peran, maka kamu akan menjadi co-founder yang sangat berharga.
Mencoba Mempelajari Berbagai Hal dengan Cepat
Pengusaha biasanya sangat sibuk karena mereka berfokus untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika kamu ingin berada di tim eksekutif perusahaan, kamu harus belajar lebih cepat dan bertindak lebih cepat daripada kebanyakan orang.
Sebagai contoh, jika orang lain membutuhkan waktu 8 jam untuk membaca buku 300 halaman, kamu harus bisa melakukannya dalam 3-4 jam. Hal ini penting untuk melatih otak agar dapat beradaptasi dan mempelajari hal-hal baru dengan cepat.
Mempunyai Kekuatan Mental dan Emosional
Menjadi pemimpin perusahaan berarti menghadapi tekanan mental dan emosional yang tinggi. Banyak orang berpikir bahwa setelah berada di posisi tinggi dalam perusahaan, pekerjaan akan semakin ringan, tetapi kenyataannya justru sebaliknya.
Pemimpin harus membuat keputusan penting setiap hari. Mengembangkan kekuatan mental dan emosional bukanlah hal yang mudah, tetapi bisa dilakukan dengan introspeksi diri dan belajar untuk mentolerir ketidaknyamanan.
Membangun Proyek-proyek Pribadi
Pengalaman kerja di perusahaan lain sebagai eksekutif senior sangat berharga untuk menjadi seorang co-founder. Namun, membangun proyek pribadi juga bisa meningkatkan keterampilan dan pengalamanmu.
Memulai proyek pribadi memberikan peluang untuk belajar dan mengembangkan kemampuan yang lebih baik.
Belajar dari perusahaan yang sukses dan orang-orang inspiratif bisa membantu kamu memprediksi tren masa depan dan mempersiapkan diri untuk peluang yang ada.
Memprediksi dengan Timing yang Tepat
Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa beberapa produk dianggap revolusioner meski bukan yang pertama kali dikembangkan?
Seperti iPhone yang diluncurkan oleh Apple pada 2007 setelah IBM mengembangkan ponsel touchscreen pada 1992, atau kamera digital yang pertama kali diciptakan Kodak pada 1975, namun baru populer setelah beberapa dekade.
Produk bisa disebut revolusioner jika diluncurkan pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, memiliki kemampuan untuk memprediksi kebutuhan pasar dan meluncurkan produk di waktu yang tepat adalah salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki seorang co-founder.
Sebagai penutup, dengan memahami pengertian Co-Founder, kita dapat lebih menghargai peran penting yang dimiliki oleh individu ini dalam membangun dan mengembangkan sebuah perusahaan.